Gaji Pekerja Harian Lepas DKI Jakarta Disunat Hingga Miliaran Rupiah, Oknum PNS Diduga Terlibat

0
ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Solidaritas.net, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja yang akrab disapa Ahok menduga ada oknum yang terlibat dalam pemotongan gaji Pekerja Harian Lepas (PHL). Menurutnya, tidak masuk akal jika hanya mandor yang melakukan pemotongan gaji PHL.

Pasalnya pemotongan gaji PHL tersebut terbilang banyak, yaitu miliaran rupiah. Dalam hal ini Ahok menuding anak buahnya lalai karena gaji PHL dapat diselewengkan. Menanggapi masalah tersebut, Ahok mewakili Biro Hukum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaporkan hal ini ke Polda Metro Jaya, Rabu (2/9/2015).

“Ini lagi disiapkan surat laporan,” kata Ahok, dilansir dari CNNIndonesia.com.

Dengan adanya laporan itu, Ahok berharap kepolisian bisa membongkar siapa saja yang terlibat.

“Kalau oknum di penjarain dia akan nyanyi (bongkar). Kalau nyanyi, bilang nama PNS, ya penjarain saja PNS-nya,” kata Ahok

Menurut Ahok, apabila PNS terlibat dalam perkara ini maka konsekuensinya adalah oknum tersebut harus dicopot dari jabatannya. Bukan hanya itu, menurutnya lagi, oknum tersebut juga harus dipenjarakan. Baginya sangatlah tidak pantas seorang PNS yang selalu memperoleh gaji justru melakukan penyelewengan terhadap hak pekerja lainnya.

Ahok juga mengaku pernah menemukan mandor pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pekerja Harian Lepas (PHL) di Jakarta yang melakukan pemotongan terhadap gaji PHL dengan modus memegang kartu ATM milik para pekerja karena ATM tersebut digunakan untuk mentransfer upah yang mereka peroleh.

Padahal, Pemprov DKI Jakarta menggunakan sistem kontrak individual untuk merekrut pekerja. Dalam kontrak individu tersebut, pekerja diberikan kartu ATM untuk pengambilan gaji. Namun ATM itu justru dipegang oleh mandor

Oleh karena itu, Ahok mengimbau kepada para pekerja harian lepas agar melawan para mandor yang berbuat demikian. Bahkan Ahok menegaskan akan ada di barisan paling depan untuk mengatasi oknum mandor yang ‘nakal’.

“Saya ingin saudara berani melawan, kenapa takut? Saudara juga bisa datang, bisa SMS saya,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *