Buruh KASBI Peringati Lahirnya Federasi Buruh Militan Dunia WFTU

0
aksi kasbi peringati wftu
Ribuan buruh KASBI peringati merayakan ulang tahun WFTU, 3 Oktober 2015, di Jakarta. Foto: Lintang Rofik Prakoso. 

Solidaritas.net, Jakarta – Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) melakukan aksi di depan Kantor International Labour Organization (ILO) untuk merayakan ulang tahun World Federation of Trade Unions (WFTU), pada 3 Oktober 2015 yang lalu. WFTU merupakan organisasi buruh tingkat dunia yang lahir pada 70 tahun silam, dimana Konfederasi KASBI berafiliasi di dalamnya.

WFTU yang didirikan di Paris 3 Oktober 1945 ini memiliki prinsip dan nilai yang ditemukan dalam kata kunci: analisis, aksi, persatuan, perjuangan, demokrasi, solidaritas, kemandirian dan koordinasi. Analisa realitas dan tindakan untuk tuntutan kelas, perjuangan, kesatuan, perdamaian dan kemajuan kelas pekerja. WFTU adalah organisasi buruh yang berorientasi kelas dan bersolidaritas terhadap semua orang yang menderita akibat  ancaman dan serangan Amerika Serikat dan sekutunya. Organisasi ini percaya bahwa setiap orang memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri, pendidikan dan pelatihan, pembebasan kesehatan anak-anak kelas pekerja tanpa diskriminasi dan hambatan kelas, dan hak yang sama untuk laki-laki dan perempuan.

WFTU berupaya mengoordinasikan semua serikat buruh militan untuk melawan serangan modal terhadap jaminan sosial, pekerjaan penuh dan stabil, privatisasi, pencemaran lingkungan dan kualitas hidup secara umum. Pekerja berperan untuk mewujudkan dunia yang bebas dari eksploitasi, peran, kemiskinan, prostitusi dan eksploitasi anak. Informasi mengenai WFTU dapat diakses di http://www.wftucentral.org.

Di depan Kantor ILO, massa aksi memasang spanduk bertuliskan penolakan terhadap penghapusan hak mogok kerja bagi buruh. Menurut Divisi Pendidikan dan Propaganda, FSB Bekasi KASBI, Yulianto, pada aksi tersebut KASBI meminta agar Presiden membatalkan RUU Pengupahan dan masukkan KASBI ke tripartit nasional.

Massa juga melayangkan 10 tuntutannya, berikut adalah 10 tuntutan tersebut:

1. Hapus Sistem Sistem kerja Kontrak Outsourcing.
2. Tolak Upah murah, Berlakukan upah layak nasional
3. Tolak PHK, Union Busting dan Kriminalisasi Anggota dan pengurus Serikat buruh.
4. Laksanakan hak hak buruh perempuan dan lindungi buruh migran indonesia
5. Tangkap dan adili pengusaha Nakal
6. Jaminan sosial bukan asuransi sosial.
7. Turunkan Harga BBM dan kebutuhan Pokok
8. Pendidikan Dan kesehatan Gratis untuk Rakyat
9. Tolak Privatisasi, bangun industri Nasional untuk Kesejahteraan Rakyat
10. Tanah dan Air untuk Kesejahteraan.

Tidak hanya didepan kantor ILO, aksi tersebut juga dilakukan di depan istana negara Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta. Di depan istana, salah seorang orator, Yanto mengatakan bahwa tugas kaum buruh adalah menghapuskan penindasan.

“Tugas utama kaum buruh adalah menghapuskan segenap penjajahan di atas bumi, serta menghilangkan penindasan atas manusia oleh manusia lainnya,” ujar Yanto saat tengah berorasi, Sabtu(03/10/2015), dilansir dari cendananews.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *