Agitasi dan Propaganda

0

Solidaritas.net | Dalam membangun organisasi serikat buruh diperlukan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk membangun kesadaran di antara kaum buruh agar buruh membentuk atau bergabung ke dalam organisasi serikat buruh dan kemudian berjuang secara bersama-sama untuk memperbaiki kondisi kerja serta meningkatkan kesejahteraan buruh itu sendiri dan keluarganya, baik dalam ruang lingkup lokal (pabrik) maupun daerah dan negara.

megaphone
Foto ilustrasi. © Pixabay.com

Salah satu alat yang digunakan untuk membangun kesadaran juang tersebut di atas adalah agitasi dan propaganda. Agitasi sendiri dalam kamus Oxford dimaknai sebagai “mengagitasi”, yaitu membangkitkan perhatian atau mendorong. Agitasi memfokuskan pada sebuah isu aktual dan berupaya mendorong suatu tindakan untuk menyikapi isu tersebut.

Sedangkan propaganda sendiri berarti suatu rencana sistematis atau gerakan bersama untuk penyebarluasan suatu gagasan. Dan dalam kegiatan propaganda selalui disertai penjelasan gagasan-gagasan tersebut secara terperinci dan sistematis. Seorang Rusia, Georgi Plekhanov menambahkan pembedaan antara agitasi dan propaganda dalam pelaksanaannya, “Seorang propagandis menyajikan banyak gagasan ke satu atau sedikit orang; seorang agitator menyajikan hanya satu atau sedikit gagasan, tetapi menyajikannya ke sejumlah besar orang.”

Kita dapat mengilustrasikan dalam kegiatan serikat buruh adalah aksi massa di tingkat kabupaten/kota menuntut kenaikan upah misalnya, propaganda akan dilakukan jauh sebelum pelaksanaan aksi massa dengan memberikan penjelasan terperinci mengenai upah layak hingga kepada dampak upah bagi perekonomian masyarakat kepada kelompok-kelompok serikat buruh di tiap pabrik. Biasanya penjelasan yang disertai diskusi ini disampaikan kepada pengurus serikat buruh di tingkatan pabrik, bahkan disertai dengan penjelasan lebih rinci hasil survei harga pasar, isu-isu kebijakan pemerintah lokal berkaitan dengan upah, dan lain sebagainya.

Kegiatan berikutnya dapat dikategorikan sebagai agitasi, yang dilakukan menjelang hari pelaksanaan aksi massa, yaitu mengajak dan mendorong massa buruh di tiap pabrik untuk ikut terlibat dalam aksi massa menuntut kenaikan upah di tingkat kabupaten/kota. Kegiatan ini ditujukan untuk menjangkau sebanyak mungkin massa buruh yang ada di kabupaten/kota tersebut, tidak lagi hanya sebatas pengurus serikat buruh di tingkat pabrik. Dalam melakukan agitasi ini tidak lagi disertai penjelasan secara terperinci, misalnya saja ia tidak lagi menjelaskan definisi upah layak secara rinci atau mengapa harus melakukan aksi massa untuk menuntut kenaikan upah secara rinci.

Ada dua macam propaganda menurut Duncan Hallas, yaitu propaganda abstrak dan propaganda realistik. Propaganda abstrak menyajikan gagasan yang secara formal benar tetapi tidak terkait dengan perjuangan atau tingkat kesadaran mereka yang menjadi sasaran penyampaian gagasan tersebut. Sebagai contoh propaganda abstrak adalah menyampaikan bahwa sistem upah akan dihapuskan dengan sendirinya di bawah sistem sosialisme adalah mutlak benar namun tidak mungkin untuk dilakukan dalam kondisi atau situasi riil saat ini.

Sedangkan propaganda realistik menyampaikan gagasan yang secara formal benar dan berdasarkan kondisi atau situasi riil saat ini. Sehingga propaganda realistik akan mengusulkan misalnya tuntutan kenaikan upah, mogok massal melawan pemutusan hubungan kerja, dan lain sebagainya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *