Menaker Ingatkan Bahaya HIV/AIDS di Tempat Kerja

0

hiv aids di tempat kerja

Solidaritas.net, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri menyampaikan, dunia kerja merupakan salah satu sektor yang rawan mengalami dampak negatif dari bahaya HIV/AIDS. Hal ini mengingat usia produktif adalah tulang punggung kegiatan pada dunia usaha.

“Para pekerja yang bekerja di kawasan-kawasan industri rentan terhadap penularan HIV dan AIDS. Ini harus menjadi kesadaran bersama antara perusahaan dan pekerja,” ujar Hanif, seperti dikutip Redaksi Solidaritas.net dari situs Republika Online, Rabu (16/9/2015).

Disampaikannya, apabila HIV/AIDS semakin meluas pada masyarakat pekerja, maka dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif, seperti melemahkan sumber daya manusia pekerja Indonesia, peningkatan biaya pengobatan dan perawatan, kehilangan hari kerja, dan situasi kerja yang tidak kondusif. Ini semua tentunya akan berdampak pula terhadap penurunan produktifitas dan mengancam kelangsungan usaha dari perusahaan tersebut.

Oleh sebab itu, Hanif Dhakiri meminta para pengusaha untuk meningkatkan perlindungan bagi para pekerja dari risiko penularan HIV/AIDS. Hal ini dapat dilakukan dengan melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja.

“Upaya melindungi pekerja dan dunia usaha dari HIV dan AIDS wajib diterapkan sebagai salah satu bentuk program kesehatan dan keselamatan kerja (K3),” kata Hanif lagi.

Hanif mengingatkan pihak perusahaan untuk selalu melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja. Upaya tersebut bisa dilakukan oleh pihak perusahaan dengan cara menyebarluaskan informasi, serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tentang HIV/AIDS. Kemudian, bisa juga dengan mengembangkan kebijakan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di lingkungan kerja masing-masing.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mendata, terdapat 2.403 kasus kumulatif HIV dan 1.143 kasus kumulatif AIDS di Kota Bogor sejak tahun 2005 hingga November 2014. Iwan berujar, angka tersebut mungkin hanya sebagian dari keseluruhan kasus yang ada.

HIV/AIDS seperti fenomena gunung es, yang kami dapatkan ini bisa jadi baru secuil,” ungkap Sekretaris  KPA Kota Bogor, Iwan Suryawan, Minggu (16/8/2015).

Iwan mengatakan, kasus HIV/AIDS sama halnya dengan fenomena gunung es. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sindrom yang timbul akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia, disebabkan infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).

HIV dapat ditularkan melalui darah, cairan kelamin, dan air susu ibu. Namun, virus itu tidak menular melalui sentuhan kulit, air liur, dan medium lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *