Solidaritas.net, Inggris – Kemenangan politisi anti Israel, Jeremy Corbin sebagai Ketua Partai Buruh di Inggris, ternyata memberikan dampak luar biasa bagi partai yang mengusung Tony Blair sebagai Perdana Menteri sebelum pemerintahan David Cameron itu. Sosok tokoh sayap kiri itu mampu menarik perhatian warga Inggris, termasuk para pemilih muda untuk bergabung dengan Partai Buruh, hanya beberapa jam setelah Corbin terpilih jadi ketua partai tersebut.
“Pemilihan Jeremy Corbyn telah memacu puluhan ribu orang untuk bergabung dengan Partai Buruh – mengirimkan angka keanggotaan mereka melonjak ke level tertinggi dalam beberapa dekade,” ungkap pernyataan yang dikutip dari Mirror.co.uk, Selasa (15/9/2015).
Sumber dari Partai Buruh menegaskan bahwa jumlah anggota partai tersebut sekarang telah mencapai lebih dari 325.000 orang, yang merupakan jumlah terbanyak sejak tahun 1999 dan sejak kepimpinan Blair di partai itu. Diketahui, setelah terpilihnya Corbyn, dalam 24 jam kemudian, setidaknya 14.500 anggota baru bergabung dengan partai yang sebelumnya dipimpin oleh politisi Ed Miliband itu. Jumlah itu pun masih terus bertambah setiap jamnya.
Namun, Partai Buruh belum mengkonfirmasi berapa banyak dari anggota baru tersebut yang status keanggotaannya telah berubah dari ‘pendukung terdaftar’ menjadi anggota penuh. Meski begitu, anggota parlemen dari Partai Buruh, Ian Mearns melalui akun Twitter-nya, @IanMearnsMP mengatakan ada campuran antara pendukung terdaftar dan anggota baru.
Sementara, Partai Konservatif tak pernah secara rutin mempublikasikan jumlah anggotanya. Namun, keanggotaan Partai Buruh saat ini dua kali lebih banyak dari jumlah anggota Partai Konservatif yang terakhir kali dilaporkan, yakni sebanyak 150.000 pada tahun 2014. Bahkan, dikabarkan lebih dari 600.000 orang ikut mendaftar dalam pemilihan ketua Partai Buruh, di antara pendukung terdaftar, anggota serikat pekerja afiliasi dan anggota penuh partai itu.
Corbyn dikenal sebagai politisi berhaluan kiri, yang tegas memperjuangkan nasib pengungsi dan anti Israel. Dengan sikap politiknya yang radikal, anggota parlemen kelahiran 1949 itu mampu menyapu 60 persen suara dalam pemilihan ketua partai yang berlangsung selama tiga bulan terakhir itu; meski sempat tak diperhitungkan lawan-lawannya. Corbyn akan berusaha merangkul semua tokoh partai yang sudah bergeser ke haluan kiri tengah itu.
