Ribuan Massa Menentang Pertemuan KTT G7 di Jerman

0

Solidaritas.net, Jerman – Perwakilan negara-negara pemimpin dunia yang tergabung dalam G7, yaitu Inggris, Kanada, Jerman, Perancis, Italia, Jepang dan Amerika Serikat, mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) di tempat mewah yang terletak di pegunungan Alpen Bavaria. KTT G7 ini direncanakan berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 7 dan 8 Juni 2015.

kredit revolution-news.com
kredit revolution-news.com

Merespon pertemuan negara-negara kapitalis dunia ini, kurang lebih 5000 orang melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes menentang KTT G7. Dilansir dari Revolution-news.com, meski kalah jumlah dari satuan kepolisian yang mengamankan jalannya KTT G7, massa tetap menggelar unjuk rasa dan berusaha menerobos barikade pihak kepolisian di Garmisch-Partenkirchen kota Jerman.

Aksi unjuk rasa massif ini hanyalah satu dari beberapa bentuk mobilisasi massa, termasuk menggelar KTT Alternatif dan aksi massa langsung, yang dilakukan untuk menentang KTT G7. Ribuan pengunjuk rasa meneriakkan “Brick by brick, wall by wall stop G7 and make the system fall” diiringi tabuhan drum dan gendering.

Yel-yel tersebut kurang lebih bermakna selangkah demi selangkah menghentikan G7 dan merobohkan sistem kapitalisme. Selain yel-yel tersebut, massa juga menampilkan beragam poster, yang diantaranya bertuliskan “Fight G7 for Revolution” dan “G7 go to Hell!”.

“Saya melakukan protes karena korporasi dengan kekuatan keuangan yang besar tersebut memiliki pengaruh terlalu besar dalam bidang politik. Kemiskinan tidak diatasi. Ini tidak adil. Kami mampu mengatur perekonomian jauh lebih baik bagi seluruh rakyat”, ucap Thomas Schmidbauer, seorang peserta  unjuk rasa yang berasal dari Sindlsdorf Bavaria.

Sebanyak 17000 personel kepolisian Jerman dikerahkan di sekitar lokasi untuk mengamankan jalannya KTT G7. Dan kurang lebih 2000 personel kepolisian Austria dikerahkan untuk menjaga wilayah perbatasan.

“Ini tidak dapat diterima bahwa mereka mengeluarkan begitu banyak uang untuk menyelenggarakan sebuah konferensi, sementara begitu banyak pengungsi terlantar dan meninggal akibat kelaparan setiap harinya” ucap Tom Klappert, seorang mahasiswa kedokteran yang ikut serta dalam aksi unjuk rasa ini.

Dilansir dari Euronews.com, sebelumnya lebih dari 20.000 orang berkumpul di kota Munich pada hari Kamis, untuk memprotes KTT G7, yang merupakan pertemuan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan politik neo-liberalisme yang mengakibatkan perang dan militerisasi, eksploitasi, kemiskinan dan kelaparan, kerusakan lingkungan, dan penolakan terhadap pengungsi.

Sedikitnya satu orang pengunjuk rasa mendapatkan perawatan medis, setelah pihak kepolisian berusaha membubarkan aksi unjuk rasa dengan menembakkan gas air mata dan semprotan merica pada kerumunan massa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *