Kisah Keikhlasan Pak Soleh, Tukang Ojek dengan Tarif Suka-Suka Penumpang

0
pak soleh tukang ojek
Pak Soleh

Solidaritas.net, Jakarta – Ditengah beratnya kehidupan saat ini, ternyata masih ada orang yang hidup sederhana namun tetap ikhlas membantu sesama. Adalah Pak Soleh, seorang tukang ojek di kawasan Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat, yang membuat mata banyak orang terbuka melihat kehidupan ini tidak hanya soal persaingan. Dia menjalani hidup bukan hanya untuk uang, tetapi untuk mendapatkan kebahagian dari hidup yang dijalaninya.

Di tengah persaingan antara ojek konvensional dan ojek berbasis aplikasi ponsel pintar, Pak Soleh malah sama sekali tidak menetapkan ongkos untuk jasa ojek yang diberikannya pada setiap penumpang. Dia dengan rela mengantarkan siapa saja ke tujuannya dan menerima berapa saja uang yang diberikannya. Termasuk pada Dewi Rachmayani, seorang karyawati televisi swasta yang diantarkannya dari Stasiun Palmerah ke Kuningan, Jakarta Pusat.

Karena terharu dengan keikhlasan pria tua yang sudah berumur 65 tahun itu, Dewi pun menuliskan kisahnya di laman Facebook, Rabu (2/9/2015). Ternyata, ceritanya itu mendapat perhatian banyak orang para netizen, sehingga saat ini Pak Soleh pun mendapat balasan rezeki berlimpah atas kebaikannya itu. Berikut tulisan yang di-posting di laman Facebook bernama Dewi Rachmayani itu, seperti dikutip oleh Solidaritas.net, Minggu (6/9/2015).

“Siang ini, batalin orderan grabbike dari stasiun Palmerah – ktr. Pasalnya, di stasiun Palmerah ketemu kakek2 yg dgn sopan nyodorin helm ke org yg lalu lalang di trotoar.

Namanya Pak Soleh, 65 tahun. Dah 10 thn jadi tukang ojek, sebelumnya pedagang kaca di Pejompongan.

Setiap hari Pak Soleh bergerak dari rumahnya di Sawangan, Depok menuju stasiun Palmerah. Buat Pak Soleh, gak gampang dapetin penumpang, “Orang rata2 pada takut kalo yg nyetirin udah tua kaya saya, neng”. Jadinya, rata-rata sehari Pak Soleh bawa pulang 60 ribu rupiah, hasil ngojek seharian. Ini dibawah pendapatan tukang ojek konvensional lainnya.

20 menit ngobrol ngalor ngidul sepanjang perjalanan. Menjelang Mega Kuningan, gw tanya berapa ongkosnya. “Terserah. Seikhlas penumpang aja”. Gw desak untuk sebut angka, jawaban Pak Soleh “Kalo 20 ribu kemahalan nggak Neng?”

Di dompet, ada 170 ribu.

20 ribu gw simpen, selebihnya…rezeki Pak Soleh yg kebetulan nangkring dulu di dompet gw.

Mata Pak Soleh berkaca-kaca ketika rupiah berpindah. Gw pinta nomor hpnya dan langsung pamit, nggak mau ketauan kalo mata gw juga tiba2 kelilipan.

Malu, dah bnyk yg Tuhan kasih, tapi gw selalu meminta lebih. Mau mobil yg lebih keren, mau tas yg lebih bnyk, dan lebih-lebih lainnya.

Barakallah ya Pak Soleh. Skrg, yg bakal saya cari di stasiun Palmerah Bapak, bukan ojek2 promo.

Btw, ini no Pak Soleh. Mungkin besok2 temen2 ada yg butuh ojek sekitaran Palmerah 085775304525”

Sumber:

https://www.facebook.com/dewi.rachmayani.7/posts/10204578567644918

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *