Migrant Day : SBMI Aksi Lompati Pagar Kemenaker RI

0
anggota sbmi lompat pagar
Anggota SBMI melakukan aksi lompat pagar saat aksi mendatangi Kemenakertrans. (Solidaritas.net/Fullah)

Jakarta, Solidaritas.Net – Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) memperingati aksi Migran Day, Jum’at (18/12). Dalam aksi ini SBMI melakukan mimbar bebas di tiga titik aksi yaitu kantor BNP2TKI, Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Saudi Arabia, dan terakhir di Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia (kemenaker RI).

Aksi dimulai dengan berjalan kaki dari jalan MT. Haryono menuju ke kantor BNP2TKI. Di kantor BNP2TKI massa aksi tidak diperkenankan untuk melakukan audiensi bersama Nusron Wahid. Karena kecewa terhadap perlakukan pejabat BNP2TKI, massa aksi melemparkan telur busuk ke kantor.

“Tadi, kami melemparkan telur busuk ke kantor BNP2Tki sebagai bentuk kemarahan kami dan peringatan kepada pejabat BNP2TKI yang menghianati kami” tutur Riyan selaku Korlap Aksi.

Setelah melakukan mimbar bebas di BNP2TKI, massa aksi melanjutkan aksi ke Kedubes Saudi Arabia. Lagi-lagi massa aksi dihadang oleh aparat kepolisian dan tidak diijinkan perwakilan massa untuk melakukan audiensi bersama pihak kedutaan.

Di titik terahir, massa melakukan aksi di Kemenaker RI. Hal yang sama dengan titik sebelumnya, penjagaan polisi sangat ketat dan massa aksi dibiarkan melakukan aksi di depan gerbang tanpa diijinkan melakukan audiensi. Namun, rupanya kekecewaan massa yang sudah bertubi-tubi terhadap pemerintah. Banyak umpatan-umpatan yang dikeluarkan oleh orator yang ditujukan kepada Hanif Dakhiri selaku Menteri.

“Hanif Dakhiri telah menghianati buruh migran, ibunya adalah buruh migran tapi dia saat ini menjabar sebagai kepala Kemenaker RI justru abai terhadap kondisi buruh migran” tutur Ilalang Victoria buruh migran wilayah penempatan Hongkong.

Aksi di titik terakhir ini diwarnai aksi lompat pagar yang dilakukan oleh peserta aksi perempuan. Hal ini dilakukan karena meniru gaya Hanif Dakhiri yang pernah juga melakukan lompat pagar di penampungan PPTKIS.

“Kita akan memberi kejutan kepada Hanif Dakhiri, kita akan melakukan lompat pagar, kawan-kawan mulai lompat pagar, jika tidak bisa minta Hanif Dakhiri mengajarinya, seperti dia melompat pagar PPTKIS” seru Nisma Abdullah selaku presiden SBMI dalam orasinya.

Begitu seruan lompat pagar didengungkan, beberapa kawan mempelopori aksi lompat pagar, sampai ahirnya dua orang yakni Ilalang Victoria dan Riyan Aryanti dari SBMI Hongkong berhasil melewati pagar Kemenaker RI.

Dari keberanian perempuan-perempuan yang melakukan lompat pagar, ahirnya pihak Kemenaker RI memberikan izin audiensi kepada massa aksi. Massa aksi yang diwakili oleh delapan orang untuk menemui Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Bina Penta.

Tuntutan-tuntutan strategis dari SBMI meliputi :

  1. Hapus sistem online
  2. Berlakukan kontrak mandiri buruh migran
  3. Turunkan biaya agen hanya satu bulan gaji
  4. Hapus KTKLN dan asuransinya
  5. Cabut UU 39 Tahun 2004
  6. Ratifikasi dan terapkan konvensi ILO 189
  7. Tingkatkan pelayanan instansi pemerintah di luar dan di dalam negeri untuk buruh migran
  8. Cabut PP Pengupahan 78 Tahun 2015
  9. Tolak KUR
  10. Hapus aturan kewajiban transfer gaji
  11. Berikan buruh migran jaminan sosial
  12. Perlindungan sejati bagi buruh migran dan keluarganya
  13. Hapus sistem outsoruching dan kontrak

Hasil audiensi menghasilkan perjanjian Kemenaker RI dalam waktu satu minggu harus memberi jawaban atas tuntutan-tuntutan SBMI. Jika dalam waktu satu minggu tidak ada jawaban, maka SBMI bersama elemen rakyat lainnya akan kembali turun mendatangi Kemenkaer RI.

“Seperti biasa, birokrat Kemenaker hanya memberi harapan-harapan tidak jelas kepada kita, kita beri waktu satu minggu untuk memberikan jawaban atas tuntutan-tuntan kita. Jika tidak, maka kita bersepakat untuk turun kembali bersama elemen rayat lainnya yang lebih banyak.” tutur Ilalang Victoria.

Berikut foto-foto aksi Migran Day yang melakukan lompat pagar di kantor Kemenaker RI:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *