Biaya Operasi Capai Rp 1,5 M, Balita Menderita Gizi Buruk Ini Batal Cangkok Hati

0
biaya rumah sakit
Foto ilustrasi. Kredit: Kandoranews.com.

Solidaritas.net, Bogor – Kesehatan hanya bisa diakses orang-orang yang kaya bukanlah sekedar asumsi, hal itu sudah sering dihadapi masyarakat kalangan bawah. Seperti yang dialami orang tua Muhamad Raka Ramadhan, cangkok hati terhadap anaknya yang menderita gizi buruk terpaksa batal akibat dana tidak mencukupi.

Meskipun terdaftar sebagai pasien BPJS, Muhamad Raka tetap tidak bisa menjalani operasi cangkok hati karena BPJS hanya menjamin biaya operasi sebesar 250 juta, sedangkan biaya operasi yang dibutuhkan adalah sebesar 1,5 milliar.

Pada 23 September 2015, Raka dirujuk dari RS Fatmawati menuju ke RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dirawat dan menjalani proses pemeriksaan. Raka dinyatakan positif menderita gizi buruk setelah dilakukan beberapa tahapan pemeriksaan.

Selama proses perawatan dan pemeriksaan, Raka sempat mengalami diare hingga 20 kali dalam sehari. Bahkan ia sempat masuk ke ruang ICU karena mengalami kejang selama tujuh hari.

Kondisi ini sangat membuat Aar Afandi selaku orangtuanya merasa terpukul, dalam surat pernyataan yang diterima Solidaritas.net, disebutkan untuk bisa menjalani proses cangkok hati, Raka harus dalam keadaan gizi tercukupi dengan meminum susu khusus, yaitu pregestimil ukuran 8 x 175ml per cc dan 5 x 175ml per cc.

Aar Afandi mengaku tidak mampu memenuhi semua itu, sedangkan BPJS tidak menanggungnya. Menangapinya, rekan Aar Afandi, seorang buruh sekaligus ketua DPC Serikat Pekerja Indonesia (SPIN) Bogor, Edi Purwanto menegaskan bahwa negara harus hadir dan bertanggung jawab atas perkara ini.

“Apapun itu kekurangan dan kelemahan terhadap pelayanan program BPJS Kesehatan yang berdampak pada tidak terpenuhinya hak rakyat, maka Negara harus hadir untuk memberikan pertolongan sebagaimana amanat konstitusi NKRI bahwa masyarakat yang tidak mampu menjadi tanggung jawab negara, apalagi dalam hal mendapatkan pelayanan kesehatan,” katanya kepada Solidaritas.net, Senin (21/12/2015).

Sebelumnya Raka sudah pernah dirujuk ke klinik hingga ke RS. Ia dirujuk ke klinik Al Komar dan kemudian dirujuk ke RS Mary Cilengsi yang mendiagnosa Raka menderita pengerasan hati. Juga sempat dirujuk ke RS Fatmawati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *